Download Makalah Teori Atom dan Struktur Atom Untuk Sma IPA



TEORI ATOM DAN STRUKTUR ATOM HIDROGEN













 














OLEH
1.www.addinfobaru.blogspot.com
2. www. addinfobaru.blogspot.com
3. www. addinfobaru.blogspot.com
5. www. addinfobaru.blogspot.com

SMA NEGERI 1 AMLAPURA
2014/2015



KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
          Puji syukur  kami panjatkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat beliau kami dapat menyelesaikan makalah tentang ’’Teori Atom dan Struktur  Atom Hidrogen’’tepat pada waktunya.
          Makalah ini,kami susun agar kita dapat lebih memahami tentang Teori Atom dan Strktur Atom Hidrogen. Makalah ini kami susun secara sistematis dan merupakan pengembangan materi tentang atom.
          Pada kesempatan ini ,kami ingin mengucapkan terimakasih kepada sema pihak yang teah membantu dalam penyelesaian makalha ini. Harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
         Kmi menyadari makalah ini masih banyak terdapat kekurangannya. Maka dari itu,demi kesempurnaan makalah ini kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak

Akhir kata kami ucapkan terimakasih

Om santih santih santih Om














Amlapura, 6 November 2012

Daftar Isi
Kata pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i
Daftar isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii
Bab 1. Pendahuluan
1.1  Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.2  Rumusan masalah
1.3  Tujuan
1.4  Metode
1.5  Manfaat
Bab II Pembahasan
2.1Model Atom Thomson dan Model Atom Rutherford
2.2 Spektrum Atom Hidrogen Serta Tingkat Atom Hidrogen
2.3 Teori Atom Bohr
2.4 Bilangan Kuantum
2.5 Efek Zeeman Atom Berelektron Banyak
Bab III Penutup
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka









BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Yang melatarbelakangi pembuatan makalah ini yaitu rasa ingin mengetahui dan memahami tentang atom secara lebih luas. Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Banyak ahli mengemkakan pendapat tentang atom, atom sangat berperan penting dalam kehidupan ini. Karena itu sangat menarik untuk dipelajari.

1.2  Rmusan Masalah
             Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu;
1.2.1        Bagaimana model Atom Thomsom dan model Atom Rutherford ?
1.2.2        Apa itu spektrum Atom Hidrogen serta tingkatan Atom Hidrogen  ?
1.2.3        Bagaimana tentang teori Atom Bohr  ?
1.2.4        Bagaimana bilangan kuantum dan digenerasi serta bagaimana bilangan kuantum spin  ?
1.2.5        Menjelaskan tentang efek zeeman dan bagaimana tentang atom berelektron banyak  ?
1.3  Tujuan
              Tujuan penulisan makalah ini yaitu;
1.3.1        Untuk mengetahui tentang model Atom Thomsom dan model Atom Rutherford.
1.3.2        Untuk memahami spektrum Atom Hidrogen sert tingkat-tingkat energi Atom Hidrogen.
1.3.3        Untuk lebih memahami tentang bilangan kuantum.
1.3.4        Mengetahui dan memahami model Atom Borh.
1.3.5        Untuk menjelaskan efek zeeman serta dapat menjelaskan dan memahami tentang atom berelektron banyak.
1.4  Metode Penulisan.
               Metode yang kami gunakan dalam makalah ini yaitu metode pustaka.
1.5  Manfaat Penulisan.
              Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu kita dapat memahami tentang atom secara lebih luas.









1
BAB II
PEMBAHASAN
1.2.1 Model Atom Thomson dan Model Atom Rutherford

   1.Model Atom Thomson
      Menurut J.J Thomson pada tahun 1898 merumuskan model atom sebagai berikut. Atom merupakan bola bermatan positif serba sama {homogen} yang mengandung elektron-elektron.  Dalam model atom ini muatan positif dianggap tersebar merata didalam selruh volume bpla itu sedangkan elektron-elektronnya berada pada bagian-bagian tertentu. Model atom Thomson inidikenal dengan istilah model atom roti kismis atau model atom plum-pudding.
     2.ModelAtom Rutherford
         Model atom Thomsom diuji kebenarannya oleh Ernest Rutherford bersama dua asistennya, yaitu Hans Gaiger dan Ernesrr Mardsen pada tahun 1911. Dalam eksperimennya mereka menggunakan partikel alfa secara spontan dipancarkan oleh sumber radoaktif. Partikel alfa adalah inti atom helium atau atom helium yang kehilangan dua elektronnya sehingga menjadi partikel bermuatan  + 2e. Geiger dan Marsden meletakkan sampel bahan pemancar partikel alfa dibelakang layar timbal yang mempunyai lubang kecil sehingga menghasilkan bekas partikel alfa yang tajam .Berkas partikel alfa dengan lagu 2X 10.>  M/S ini diarahkan pada lempengan emas tipis. Dibelakang lembaran emas ditempelkan layar zink-sulfida yang akan berpendar jika ditumpuk partikel.
            Jika model atom Thomson benar , seluruh partikel alfa dengan energi yang sangat besar itu akan bergerak lurus  menembus lembaran emas. Mengapa demikian ?? karena atom-atom dalam lembaran emas bersifat netral , sehingga tidak akan menghalangi patikel alfa yang bermuatan listrik positif. Hasil pengamatan Geiger dan Marsden menunjukkan bahwa sebagian besar partikel alfa menembus lurus lembaran emas dan menmbuk layar , tetapi beberapa diantaranya dibelokkan bahkan ada yang dipantulkan kembali.
             Menurut hukum Coulomb ,partikel alfa yang bermuatan listrik positif hanya mungkin dibelokkan atau dipantulkan oleh muatan listrik positif yang ada pada atom-atom emas. Jadi muatan listrik positif pada atom tidak tersebar merata serta tidak diselingi oleh elektron-elektron sebagaimana model atom Thomson tetapi terkumpul pada suatu titik didalam atom .
Berdasarkan hasil eksperimen itu,Rutherford mengusulkan model atom
yang baru.Menurut Rutherford muatan listrik positif dan sebagian besar masa atom terkmpul ditengah-tengah dan disebutanya inti atom. Jadi inti atom bermatan positif pada jarak relatif jauh dari inti atom , elektron-elektron beredar mengelilingi inti atom.
Untuk atom hidrogen,perbandingan antara diameter lintasan elektron
dan diameter inti sekitar 10.000:1. Jika jari-jari lintasan elektron berorde 10-10 M, Maka jari-jari inti atom berorde 10-14 M. Jadi sebagian atom merupakan ruang kosong.
     Jumlah muatan listrik positif dalam inti atom sam dengan jumlah muatan
negatif dari elektron-elektron yang mengelilingi inti atom ,sehingga atom dalam keseluruhan bersifat netral. Menurut hukum Coulomb ,antara inti atom bermuatan positif dan elektron-elektron yang mengelilinginya terdapat gaya tarik menarik . Gaya ini merupakan gaya sentripetal yang menyebabkan elektron tetap beredar mengelilingi inti atom.

               Nomor atom Z menunjukkan jumlah elektron dalam atom atau menunjukkan jumlah partikel bermuatan positif  yang terdapat didalam inti atom. Setelah eksperimen Rutherford, partikel bermuatan positif dalam inti atom dikenal sebagai proton.
    Model atom Rutherford yang telah ditemukan secara meyakinkan dengan
eksprimen memberi gambaran bahwa atom  terdiri atas sebuah inti {bermuatan positif} dan elektron {bermuatan negatif} yang berada pada  jarak tertentu dari inti sehingga secara keseluruhan atom bersifat netral.
          Ketika elektron beregerak melingkar,pada elektron itu bekerja gaya sentripetal
sebesar  
   Fsp=M 

Keterangan;
M=Massa elektron
V=Laju elektron
Jari-jari orbit elektron

Gaya Coulomb;     Fc=  
Dalam keadaan setimbang Fsp=Fc

M=
           Dengan demikian diperoleh laju stasioner elektron
V=
Energi total [E] elektron terdiri atas energi potensial Ep dan energi kinetik Ek.
Ep=    =  
Dan,
Ek =  MV2=  M =
Dengan demikian,
E=Ep+Ek
E= +
E=
              Energi total elektron bertanda negatif artinya elektron terikat dengan inti.



2
                  Moel atom Rutherford tidak dapat menjelaskan kestabilan atom.Hal ini merupakan
    kelemahan dari model atom Rutherford.
                   Frekwensi gelombang elektromagnetik dipancarkan oleh elektron bergantung pada  jari-jari lintasan. Menurut mekanika newton ,elektron boleh memiliki jari-jari lintasan sembarang. Karena dalam suatu sumber chaya terdapat atom yang sangat banyak dan setiap elektron dalam atom memiliki jari-jari lintasan sembarang. Maka radiasi dari suatu gas yang menyala harus meliputi semua harga gelombang. Artinya panjang gelombang yang dipancarkan akan berupa spektrum kontinu.
Jika suatu gas menyala , pengamatan dengan spektrometer menunjukkan spektrum berupa garis-garis. Artinya gas yang menyala memiliki spektrum garis(diskret) yang hanya memiliki panjang gelombang dengan harga-harga tertentu. Hal ini merupakan kelemahan kedua model atom Rutherford.
            1.2.2 Spektrum Atom Hidrogen dan Tingkat-Tingkat Atom Hidrogen
*Spektrum Atom Hidrogen*
       Spektrum radiasi gelombang elektromangetik dari berbagai atom dapat dibagi menjadi dua ,yaitu spektrum kontinu(malar) dan spektrum diskret(garis). Pada spektrum kontinu , panjang gelomang radiasi yang dipancarkan memiliki nilai minimum,mungkin nol , hingga mencapai maksimum,mungkin mendekati nilai tak hingga . radiasi dari benda yang berpijar merupakan salah satu contoh spektrum kontinu. Spektrum atom suatu unsur dapat diteliti menggunakan spektrometer.
       Pada abad ke-19 ditemuka fakta bahwa panjang yang terdapat pada spektrum atom memiliki harga-harga tertentu yan gmembentuk deret.deret ini dikenal dengan deret spektral. Panjang gelombang dalam setiap deret dapat juga dijelaskan dengan rurmus empiris. Deret spektral pertama ditemkan oleh seorang guru sekolah menengah berkebangsaan swis pada tahun 1885, yaitu J.J Balmer,ketika ia mempelajari spektrum atom hidrogen dalam daerah cahaya tampak.
       Rumus Balmer untuk panjang gelombang dalam deret ini adalah
=R()-, N=3,4,5,. . . . . .
        Tetapan R disebut sebagai tetapan rydberg, dengan nilai R=1,097 X 107 M-1.

        Garis Hx bersesuaian dengan N=3, garis Hβ bersesuaian dengan N=4 , dan seterusnya.  Batas deret bersesuaian dengan N=00, sehingga panjang gelombang batas deret adalah
=R()==
= =  = 3,646 X nm = 3,646 A.

3
  Deret Balmer hanya berisi panjang gelombang cahay tampak dari spektrum
atom hidrogen. Garis spektral hidrogen dalam daerah ultraviolet dan inframerah berada pada daerah lain. Dalam daerah ultraviolet terdapat deret lyman yang panjang gelombang anggotanya ditemukan dengan rumus
=R(), n= 2,3,4, . . . .
(Deret Lyman)
         Dalam daerah inframerah telah diperoleh tiga deret spektral(deret paschan,deret brackett, dan deret pfund) yang panjang anggotanya ditentunkan dengan rumus;
=R(), n= 4,5,6, . . . .
(deret paschan)
=R(), n= 5,6,7, . . . .
(deret brackett)
=R(), n= 6,7,8, . . . .
(deret pfund)

*Tingat-Tingkat Energi Atom Hidrogen*
      Sebagaimana telah diuraikan bahwa, semua keadaan elektron dalam atom hidrogen dapat dinyatakan dengan tiga bilangan (n,i,m1). Dengan adanya momentum sudut spin ,penjelasan lengkap dari keadaan elektron memerlukan empat bilangan kuantum ,yaitu (n,i,m1,m3). Sebagai contoh keadaan dasar atom hidrogen sebelumnnya dinyatakan dengan(m,i,m1)=(1,0,0). Dengan tambahan bilangan kuantum spin keadaan dasar menjadi (1,0,0+ ) atau (1,0,0- ). Jadi , digenerasi keadaan dasar sekarang menjadi 2. Keadaan eksitasi pertama atom hidrogen akan mempunyai delapan kemungkinan. Karena setiap(n,i,m1) sekarang menjadi (1,0,0+ ) dan (1,0,0- ) sehingga tiap tingkatan sekarang menjadi 2n2.
      Nilai bilangan kuantum magnetik M1 dan bilangan kuantum spin MS  sangat penting terutama ketika kita membahas atom yang ditempatkan dalam keadaan magnet. Nilai M1 dan M3 tidak begitu penting apabila keduannya ditulis akan merumitkan. Oleh karena itu ,untuk menuliskan tingkatan-tingkatan atom akan digunakan notasi spektrokopik. Dalam notasi ini , untuk setiap nilai L yang berbeda akan dinyatakan dengan huruf  s kecil ,yaitu;
Nilai L
0
1
2
3
4
5
6
Huruf
s
P
d
f
g
h
i

4
       Dalam notasi spektrokopik ,keadaan dasar atom hidrogen ditulis 1s ;angka 1 menunjukan bilangan kuantum utama n=1 dan huruf s menunjukan bilangan kuantum orbital 1=0.
      Empat bilangan pertama merupakan singkatan dari  sharp,prinsipal , diffuse , dan fundamental.

























5
1.2.3 Model Atom Bohr
     Setelah Rutherford mengemukakan bahwa massa dan muatan positif akan terkonsentrasi dipusatnya , fisikawan Denmark,Neils Bohr pada tahun 1913 mengemukakan bahwa struktur atom ternyata menyerupai sistem tata surya.
     Elektron itu bermassa M dan bergerak dengan laju linear tetap V dalam orbit lingkaran berjari-jari r. Energi tota; sistem elektron-inti pada atom hidrogen dapat dinyatakan dengan
E=
    Muatan listrik yang bergerak dipercepat , seperti elektron yang mengeilingi inti dalam model ini akan memancarkan energi elektromagnetik secara kontinu. Ketika energi ini dipancarkan secara kontinu ,energi totalnya makin berkurang menuju inti dan atom akhirnya hancur. Untuk mengatasi persoalan ini ,Bohr mengsulkan postukat keadaan ”mantap stasioner” yaitu keadaan gerak tertentu dimana elektron tidak memancarkan energi elektromagnetik. Dua ruas terkhir menghasilkan
 =  
 =
Atau
r n=  n2=a0n2
      Persamaan diatas menunjukan bahwa orbit elektron hanya dapat bernilai a0 , 4a0, 9a0 dan seterusnya. Tidak pernah bernilai 5a0, 6, 1a0.
      Energi terkuantit,artinya hanya nilai-nilai energi tertentu yang diperkenalkan. Pada tingkat energi terendah , dengan n=1, elektron memiliki energi E1=-13,6 ev dan beredar dengan jari-jari orbit  a0=0,05292 nm. Hal ini dikenal sebagai keadaan dasar. Keadaan yang lebih tinggi Ln=2 dengan E2=(-13,6 ev)/22=-3,402V, n=3 denganE3=(-13,6 ev)(32=-1,51 ev) disebut keadaan eksitasi.
       Energi eksitasi suatu keadaan n didefinisikan sebagai energi diatas keadaan dasar yaitu En-Ei. Jadi keadaan eksitasi pertama (n=2) memiliki energi eksitasi sebesar E2-E1 =-3,4 eV-(-13,6 eV)=10,2 eV. Dengan cara yang sama ,keadaan eksitasi kedua memiliki energi 12,1 eV
Kerja yang diperlukan untk membebaskan elektron dari keadaan dasar disebut energi ionosasi. Besar energi ionisasi adalah –E1 dengan E1 menunjukkan energi keadaan dasar. Dalam kasus atom hidrogen besar emergi ionisasi adalah 13,6 eV sebab energi keadaan dasar atom hidrogen adalah E1=-13,6 eV.
       Kehadiran tingkat tingkat energi diskret pada atom hidrogen berhubungan dengan teramatinya spektrum garis. Bohr mempostulatkan bahwa meskipun tidak memancarkan radiasi elektromagnetik ketika beredar pada tingkat energi tertentu, elektron dapat berpindah dari satu tingkat ketingkat yang lebih rerndah. Pada tingkat yang lebih rendah , energi yang memiliki elektron lebih rendah dari pada ditingkat sebelumnya. Perbedaan(selisih)energi ini muncul sebagai energi foton , yaitu sebesar Hf. Jika bilangan kuantum keadaan awal(energi lebih tinggi) adalah n, dan bilangan kuantum keadaan akhir adalah nf maka;
Energi awal- Energi akhir = Energi foton
EI-EF=hf
        Dengan f menyatakan frekwensi foton yang dipancarkan. Indeks i pada fariabel Ei merupakan singkatan dari “ initial” yang berarti “awal” sedangkan indeks f variabel Ef  merupakan singkatan dari”final” yang berarti”akhir.

























6
1.2.4 Bilangan Kuantum dan Degenerasi
       Dalam teori kuantum ,keadaan stasioner tidak cukup hanya dinyatakan dengan satu bilangan bulan,tetapi dengan kesimpulan bilangan yang disebut bilangan kuantum. Keadaan stasioner ddapat dinyatakan dengan tiga bilangan kuantum ; bilangan kuantum utama(n), bilangan kuantum orbital(e) dan bilangan kuantum magnetik(m). Bilangan kuantum utama menyatakan nama kulit atom. Energi terendah dinamakan kulit k, sedangkan energi dengan tingkat lebih tinggi dinamakan kulit L,M,N dan seterusnya.
Bilngan kuantum utama n bernilai bulat. Sebagaimana model atom Bohr , menentukan bilangan kuantum n setara dengan memilih satu tingkat energi tertentu.
Bilangan kuantum orbital e menunjukan sub kulit yang dimiliki oleh kulit atom. Orbital e=0 dinamakan subkulit s, orbital e=1, dinamakan subkulit p, orbital e=2 dinamakan subkulit d, dan orbital e=3 dinamakan subkulit f.
Himpunan bilangan kuantum yang mungkin bagi keadaan eksitasi pertama adalah (2,0,0),(2,1,1),(2,1,0) dan (2,1,-1). Keempat keadaan ini memiliki n=2 sehingga semuannya memiliki energi yang sama karena energi hanya bergantung pada n.
Semua keadaan ini disebut terdegeneresasi. Dengan analisis yang sama , dapat ditunjukan bahwa tingkat n=3 terdegenerasi rangkap 9. Secara umum ,tingkat ke-n terdegenerasi menjadi n2.
      Dalam model atom Bohr , bilangan kuantum utama n menentukan jari jari orbit elektron, semakin besar nilai n , semakin besar jari-jarinya. Nilai n juga menentukan energi total elektron.
Bilangan kuantum orbital e menentukan bentuk orbit elektron. Bilangan kyantum orbital berkaitan ddengan nilai”e” terbesar yaitu e=n-1, memiliki momentum sdut terbesar terhadap inti sehingga orbitnya berbentuk lingkaran.
Bilanga kuantum magnetik m, menentukan arah momentum sudut atau orientasi yang mngkin dari bidang orbit elektron. Interaksi atom dengan medan magnet dapat dijelaskan dengan menganggap momentum sudut berperilaku seperti vektor biasa. Momen sudut dinyatakan dengan vektor”L” ,melalui inti dan tegak lurus bidng orbit elektron.
Hubungan antara panjang vektor L , yaitu L dan bilangan kuantum e adalah;
L=.
Vektor L dapat memiliki komponen komponen sepanjang sumbu koordinat. Vektor L hanya dapat mengambil kedudukan yang komponennya sepanjang sumbu z memenuhi persamaan.
Lz=MI h.
MI menunjukan bilangan kuantum magnetik. Pembatasan arah L ini disebut kuantisasi ruang.
Atom hidrogen dengan keadaan e=2 akan memiliki L =  = 2,45 h. Komponen L sepanjang sumbu z dapat memiliki harga 0, h, , 2h. Lz terkuantisasi , sehingga sudut θ diantara L dan sumbu z juga terkuantisasi. Nilai θ ditentukan berdasarkan persamaan.
7
Cos θ= = =
Nilai θ minimum terjadi apabila M1mempunyai nilai terbesar,yaitu e.sebagai contoh,untuk e=2 nilai θ minimumnya.Cos θmin =  =   =0,817
Jadi atom hidrogen pada keadaan e=2 , vektor momentum sudutnya(L) tidak akan mungkin membuat sudut yang lebih kecil dari 35,30 terhadap sumbu z.
*Bilangan Kuantum Spin*
      Suatu atom yang ditempatkan dalam medan magnet , elektron didalamnya akan berinteraksi dengan medan ini. Hal ini disebabka karena secara klasik eletron dalam suatu orbit mempunyai momen magnetik. Momen magnetik merupakan besaran vektor yang tegak lurus bidang loop dan arahnya ditentukan berdasarkan atran tangan kanan.
Loop kawat berbentuk segi empat yang dialiri arus I ,jika luas penampang adalah A , besar momen magnetik M didifinisikan sebagai ;
M=IA
Luas penampang yang dibentuk oleh orbit elektron adalah A=π r2. Muatan yang bergerak akan menimblkan arus listrik, yaitu muatan total yang mengalir persatuan waktu. Arus listrik yang ditimbulkan oleh orbit elektron itu adalah
I= =  =  
Sehingga persamaan menjadi
M= (π r2)=
Jika dinyatakan dalam bentuk momentum sudut elektron yaitu L = mur, persamaan menjadi
M= L
Dengan menuliskan M dan L dalam bentuk vektor serta mengingat muatan elektron adalah –e diperoleh
M= L
Tanda negatif menunjukan bahwa vektor M dan L berlawanan arah.
Hasil eksperimen O. Stern dan Walter Gerlach Pada tahun 1921 menunjukan bahwa disamping mengorbit ,elektron juga berputar pada porosnya, perputaran ini disebut spin. Perputaran ini mempunyai momentum sudut dan dikenal sebagai momentum spin, dengan simbol”s”. Momentul sudut spin mempunyai nilai dalam sumbu z yang dinyatakan dengan persamaan
SZ=MSh
Dengan MS = +  atau MS = disebut bilangan kuantum spin.
                                                                        9
1.2.5 Efek Zeeman dan Atom Berelektron Banyak
     Momen magnet M akan berinteraksi dengan medan magnet B
E=-M . B
Momen magnet yang searah dengan medan magnet yang memiliki energi lebih rendah daripada momen magnet yang berlawanan dengan medan magnet. Medan magnet B searah sumbu Z
E= L).B =  B
Fenomena pemecahan tingkat energi atom akibat paparan medan magnet tersebut pertama kali diteliti oleh “Pieter Zeeman”, seoran gfisikawan belanda sehingga diknal sebagai efek Zeean.
Atom memancarkan foton dalam transisinya. Panjang gelombang yang dipancarkan dihitung dengan;
dE = -  
Pada efek Zeeman normal , sebuah garis spektrum terpisah mnjadi 3 komponen. Hal ini terjadi karena spin elektron diabaikan, sehingga elektron memiliki spin dan momen magnet spin. Jika hal ini dilakukan ,pola pemisahan tingkat energi menjadi lebih rumit dan garis garis spektrumdapat terpisah menjadi lebih daro 3 komponen. Kasus yang terakhir inilah dikenal sebagai efek Zeeman tidak normal.
  *Atom Berelektron Banyak*
1.Asas Larangan Pauli
    Dalam konfigurasi normal atom hidrogen, elektron berada pada keadaan kasar.
Wolfgang Pauli(1900-1958), fisikawan dari wina (Australia) pada tahun 1925 menentukan prinsif pokok yang mengatur konfigurasi elektron atom atom memiliki lebih dari satu elektron. Secara sederhana , asas larangan Pauli mengatakan bahwa dua elektron dalam sebuah atom tidak boleh memiliki himpunan bilangan kuantum(n,L,mi,ms)yang sama.
2. Keadaan Elektron Pada Atom Berelektron Banyak
    Semua tingkat dengan nilai n dan l tertentu, misalnya 2s atau 3d, dikenal sebagai subkulit. Jumlah ekektron yang dapat menempati setiap subkulit adalah 2(2l+1). Faktor (2l+1) berasal dari jumlah M1 yang berada untuk setiap l. Fktor 2 berasal dari 2 nilai MS yang berada umtuk setiap MS. Kita dapat memiliki MS = +  atau MS =. Berdasarkan aturan ini, jumlah elektron yang dapat menempati subkulit 1s adalah 2 [2(0)+1] = 2 dan jumlal elektron yang daat menempati sub kulit 3d adalah 2 [2(2)+1]=10.
3. Daftar Susunan Berkala
    Untuk memahami keteraturan subkulit dan daftar susunan berkala,kita akan mengikuti 2 aturan pengisian subkulit elektron. Pertama,daya tampung tiap subkulit adalah 2(2(+1).  Kedua elektron cenderung menempati keadaan energi terendah yang tersedia. Dalam subkulit itu dituliskan dengan menggunakan indeks atas(superscript). Hidrogen memiliki konfigurasi 1 s, sebab hanya ada satu elektron pada subkulit 1s. Helium memiliki  konfigurasi 1s2. Helium memiliki subkulit yang terisi penuh(1s) dan memiliki kulit utama K berisi penuh sehingga helium merupakan unsur yang sangat stabil.
4. Sifat-Sifat Unsur
    Atom dengan satu elektron terluar dapay melepaskan elektron tersebut pada atom lain untuk membentuk ikatan kimia. Demikian pula atom yang subkulit terluarnya kekurangan satu elektron agar terisi penuh cendrung menerima elektron dari atom lain untuk membentuk ikatan kimia.
a.       Jari  Jari Atom
Jari jari atom merupakan suatu besaran yang sulit diukur melalui eksperimen.
Jari jari atom adalah dengan mengukur jarak antara atom dalam sebuah kristal yang mengandung unsur.
b.      Energi ionisasi
Energi minimum yang diperlukan untuk membebaskan elektron dari atomnya dikenal sebagai energi ionisasi
c.        Hambatan jenis
Hambatasn jenis P merupakan salah satu karakteristik bahan dan diukur dalam satuan Ω.M. konduktor listrik yang baik memili hambatan jenis kecil.
d.      Suseptibilitas Magnet
Jika sebuah bahan ditempatkan dalam medan magnet sebesar B, bahn itu menjadi termagnetkan dan memiliki magnetisasi M , yang besarnya sebanting dengan B
M0M=XB
5. Gas Mulia
       Menempati kolom terakhir daftar susunan berkala. Unsur” gas mulia sangat sulit menerima dan melepaskan elektron , unsur” gas mulia berbentuk gas monoatomik karena atom”nya tidak saling mengikat, titik didihnya menjadi sangat rendah.
6. Unsur unsur Subkulit P
    Unsur unsur pada kolom sebelum gas mulia adalah unsur” halogen(F,Cl,Br,I dan At). Atom unsur” ini kekurangan satu elektron untuk membentuk suatu kulit yang terisi penuh, yaitu memiliki konfigurasi Np5. Karena subkulit P berisi penuh adalah konfigrasi yang sangat stabil.
7. Unsur  Unsur Subkulit S
     Unsur” dua kolom pertama berturut turut dikenal sebagai unsur alkali (konfigurasi ns1) dan alkali tanah (konfigurasi ns2)
8.  Logam Transisi
    Tiga deret unsur yang sebelumnya d-nya terisi (sc hingga Zn,y hingga Cd,Lu hingga Hg) dikenal sebagai logam transisi yang merupakan karakterristik dari tembaga,perak,emas.
9.lantanida(unsur tanah jarang)
    Unsur tanah jarang agak mirip dengan logam transisi trutama dalamhal subkulit.salah satu unsur tanah jarang yang termangnetkan memiliki medan magnet sebesar 800T.
                                                                                    10
10.Aktinida
     Sebagian besar unsur aktinida bersifat radio aktif dan tidak terdapat dialam.



























BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
        Atom merupaka partikerl terkecil dimana banyak ilmuan mengidentifikasi tentang atom. Pada tahun 1898 J.J Thomson model atom yaitu atom merupakan bola bermuatan positif serba sama yang mengandung elektron elektron. Sedangkan model atom Rutherford yaitu muatan listrik positif pada atom tidak tersebar merata serta tidak dikelilingi oleh elektron sebagai mana model atom Thomson dan didalam atom terdapat inti atom. Namum Neils Bohr menyatakan bahwa struktur atom menyerupai sistem tata surya. Jadi atom sangat berperan penting dalam hidup ini,karena atom meruakan partikel terkecil.
3.2 Saran
     Pembuatan makalah ini semoga dapat membantu para pembaca dalam memahami tentang atom. Dan penulisan makalah tentang atom ini sangat baik dilakukan, karena dengan adanya kegiatan menulis makalah kita dapat memahami tentang materi yang akan kita pelajari secara lebih jelas


















DAFTAR PUSTAKA
      Ruwanto, Bambang. 2007. Fisika SMA Untuk Kelas XII Semester II. Yogyakarta: Yudhistira.






Baiklah, demikian postingan tentang “Download Makalah Untuk Sma IPA”.
Semoga bermanfaat, tinggal Copy Paste, terus print deh.
Ditunggu Komentarnya yaa.

Terima Kasih Telah Berkunjung
Judul: Download Makalah Teori Atom dan Struktur Atom Untuk Sma IPA
Ditulis Oleh : Addinfobaru
Jika Mengutip Artikel Harap Cantumkan Link Aktif Ke Artikel => Download Makalah Teori Atom dan Struktur Atom Untuk Sma IPA ! Artikel Ini di Lindungi DMCA. Terima Kasih Atas Perhatian Sobat!
Artikel Terkait
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Komentar Dengan Sopan dan Santun