TEORI ATOM DAN STRUKTUR ATOM HIDROGEN
OLEH
1.www.addinfobaru.blogspot.com
2.
www. addinfobaru.blogspot.com
3.
www. addinfobaru.blogspot.com
5.
www. addinfobaru.blogspot.com
SMA
NEGERI 1 AMLAPURA
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan
kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat beliau kami dapat
menyelesaikan makalah tentang ’’Teori Atom dan Struktur Atom Hidrogen’’tepat pada waktunya.
Makalah ini,kami susun agar kita dapat lebih memahami tentang Teori Atom
dan Strktur Atom Hidrogen. Makalah ini kami susun secara sistematis dan
merupakan pengembangan materi tentang atom.
Pada kesempatan ini ,kami ingin mengucapkan terimakasih kepada sema
pihak yang teah membantu dalam penyelesaian makalha ini. Harapan kami, semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Kmi menyadari makalah ini masih banyak terdapat kekurangannya. Maka dari
itu,demi kesempurnaan makalah ini kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat konstruktif dari semua pihak
Akhir
kata kami ucapkan terimakasih
Om
santih santih santih Om
Amlapura,
6 November 2012
Daftar Isi
Kata pengantar. . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i
Daftar isi. . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii
Bab 1. Pendahuluan
1.1
Latar Belakang. . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
1.2
Rumusan masalah
1.3
Tujuan
1.4
Metode
1.5
Manfaat
Bab II Pembahasan
2.1Model Atom Thomson dan Model Atom
Rutherford
2.2 Spektrum Atom Hidrogen Serta Tingkat
Atom Hidrogen
2.3 Teori Atom Bohr
2.4 Bilangan Kuantum
2.5 Efek Zeeman Atom Berelektron Banyak
Bab III Penutup
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Yang melatarbelakangi pembuatan
makalah ini yaitu rasa ingin mengetahui dan memahami tentang atom secara lebih
luas. Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Banyak
ahli mengemkakan pendapat tentang atom, atom sangat berperan penting dalam
kehidupan ini. Karena itu sangat menarik untuk dipelajari.
1.2
Rmusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu;
1.2.1
Bagaimana model Atom Thomsom dan model
Atom Rutherford ?
1.2.2
Apa itu spektrum Atom Hidrogen serta
tingkatan Atom Hidrogen ?
1.2.3
Bagaimana tentang teori Atom Bohr ?
1.2.4
Bagaimana bilangan kuantum dan
digenerasi serta bagaimana bilangan kuantum spin ?
1.2.5
Menjelaskan tentang efek zeeman dan
bagaimana tentang atom berelektron banyak
?
1.3
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini
yaitu;
1.3.1
Untuk mengetahui tentang model Atom
Thomsom dan model Atom Rutherford.
1.3.2
Untuk memahami spektrum Atom Hidrogen
sert tingkat-tingkat energi Atom Hidrogen.
1.3.3
Untuk lebih memahami tentang bilangan
kuantum.
1.3.4
Mengetahui dan memahami model Atom Borh.
1.3.5
Untuk menjelaskan efek zeeman serta
dapat menjelaskan dan memahami tentang atom berelektron banyak.
1.4
Metode Penulisan.
Metode yang kami gunakan dalam makalah
ini yaitu metode pustaka.
1.5
Manfaat Penulisan.
Adapun manfaat penulisan makalah
ini yaitu kita dapat memahami tentang atom secara lebih luas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1.2.1
Model Atom Thomson dan Model Atom Rutherford
1.Model Atom Thomson
Menurut J.J Thomson pada tahun 1898
merumuskan model atom sebagai berikut. Atom merupakan bola bermatan positif
serba sama {homogen} yang mengandung
elektron-elektron. Dalam model atom ini
muatan positif dianggap tersebar merata didalam selruh volume bpla itu
sedangkan elektron-elektronnya berada pada bagian-bagian tertentu. Model atom
Thomson inidikenal dengan istilah model atom roti kismis atau model atom
plum-pudding.
2.ModelAtom Rutherford
Model atom Thomsom diuji kebenarannya
oleh Ernest Rutherford bersama dua asistennya, yaitu Hans Gaiger dan Ernesrr
Mardsen pada tahun 1911. Dalam eksperimennya mereka menggunakan partikel alfa
secara spontan dipancarkan oleh sumber radoaktif. Partikel alfa adalah inti
atom helium atau atom helium yang kehilangan dua elektronnya sehingga menjadi
partikel bermuatan + 2e. Geiger dan
Marsden meletakkan sampel bahan pemancar partikel alfa dibelakang layar timbal
yang mempunyai lubang kecil sehingga menghasilkan bekas partikel alfa yang
tajam .Berkas partikel alfa dengan lagu 2X 10.> M/S ini diarahkan pada lempengan emas tipis.
Dibelakang lembaran emas ditempelkan layar zink-sulfida yang akan berpendar
jika ditumpuk partikel.
Jika model atom Thomson benar ,
seluruh partikel alfa dengan energi yang sangat besar itu akan bergerak
lurus menembus lembaran emas. Mengapa
demikian ?? karena atom-atom dalam lembaran emas bersifat netral , sehingga
tidak akan menghalangi patikel alfa yang bermuatan listrik positif. Hasil
pengamatan Geiger dan Marsden menunjukkan bahwa sebagian besar partikel alfa
menembus lurus lembaran emas dan menmbuk layar , tetapi beberapa diantaranya
dibelokkan bahkan ada yang dipantulkan kembali.
Menurut hukum Coulomb ,partikel
alfa yang bermuatan listrik positif hanya mungkin dibelokkan atau dipantulkan
oleh muatan listrik positif yang ada pada atom-atom emas. Jadi muatan listrik
positif pada atom tidak tersebar merata serta tidak diselingi oleh
elektron-elektron sebagaimana model atom Thomson tetapi terkumpul pada suatu
titik didalam atom .
Berdasarkan hasil eksperimen
itu,Rutherford mengusulkan model atom
yang
baru.Menurut Rutherford muatan listrik positif dan sebagian besar masa atom
terkmpul ditengah-tengah dan disebutanya inti atom. Jadi inti atom bermatan
positif pada jarak relatif jauh dari inti atom , elektron-elektron beredar
mengelilingi inti atom.
Untuk atom hidrogen,perbandingan
antara diameter lintasan elektron
dan
diameter inti sekitar 10.000:1. Jika jari-jari lintasan elektron berorde 10-10
M, Maka jari-jari inti atom berorde 10-14 M. Jadi sebagian
atom merupakan ruang kosong.
Jumlah muatan listrik positif dalam inti atom sam dengan jumlah muatan
negatif
dari elektron-elektron yang mengelilingi inti atom ,sehingga atom dalam
keseluruhan bersifat netral. Menurut hukum Coulomb ,antara inti atom bermuatan
positif dan elektron-elektron yang mengelilinginya terdapat gaya tarik menarik
. Gaya ini merupakan gaya sentripetal yang menyebabkan elektron tetap beredar
mengelilingi inti atom.
Nomor atom Z menunjukkan jumlah
elektron dalam atom atau menunjukkan jumlah partikel bermuatan positif yang terdapat didalam inti atom. Setelah
eksperimen Rutherford, partikel bermuatan positif dalam inti atom dikenal
sebagai proton.
Model atom Rutherford yang telah ditemukan secara meyakinkan dengan
eksprimen
memberi gambaran bahwa atom terdiri atas
sebuah inti {bermuatan positif} dan elektron {bermuatan negatif} yang berada
pada jarak tertentu dari inti sehingga
secara keseluruhan atom bersifat netral.
Ketika elektron beregerak
melingkar,pada elektron itu bekerja gaya sentripetal
sebesar
Fsp=M
|
Keterangan;
M=Massa
elektron
V=Laju
elektron
Jari-jari orbit
elektron
Gaya
Coulomb; Fc=
Dalam
keadaan setimbang Fsp=Fc
M=
Dengan demikian
diperoleh laju stasioner elektron
V=
Energi
total [E] elektron terdiri atas energi potensial Ep dan energi kinetik Ek.
Ep= =
Dan,
Ek
= MV2= M =
Dengan
demikian,
E=Ep+Ek
E= +
E=
Energi total elektron bertanda
negatif artinya elektron terikat dengan inti.
2
Moel atom Rutherford tidak
dapat menjelaskan kestabilan atom.Hal ini merupakan
kelemahan dari model atom Rutherford.
Frekwensi gelombang
elektromagnetik dipancarkan oleh elektron bergantung pada jari-jari lintasan. Menurut mekanika newton
,elektron boleh memiliki jari-jari lintasan sembarang. Karena dalam suatu
sumber chaya terdapat atom yang sangat banyak dan setiap elektron dalam atom
memiliki jari-jari lintasan sembarang. Maka radiasi dari suatu gas yang menyala
harus meliputi semua harga gelombang. Artinya panjang gelombang yang
dipancarkan akan berupa spektrum kontinu.
Jika suatu gas
menyala , pengamatan dengan spektrometer menunjukkan spektrum berupa
garis-garis. Artinya gas yang menyala memiliki spektrum garis(diskret) yang
hanya memiliki panjang gelombang dengan harga-harga tertentu. Hal ini merupakan
kelemahan kedua model atom Rutherford.
1.2.2 Spektrum Atom Hidrogen dan
Tingkat-Tingkat Atom Hidrogen
*Spektrum Atom
Hidrogen*
Spektrum radiasi gelombang
elektromangetik dari berbagai atom dapat dibagi menjadi dua ,yaitu spektrum
kontinu(malar) dan spektrum diskret(garis). Pada spektrum kontinu , panjang
gelomang radiasi yang dipancarkan memiliki nilai minimum,mungkin nol , hingga
mencapai maksimum,mungkin mendekati nilai tak hingga . radiasi dari benda yang
berpijar merupakan salah satu contoh spektrum kontinu. Spektrum atom suatu
unsur dapat diteliti menggunakan spektrometer.
Pada abad ke-19 ditemuka fakta bahwa
panjang yang terdapat pada spektrum atom memiliki harga-harga tertentu yan
gmembentuk deret.deret ini dikenal dengan deret spektral. Panjang gelombang
dalam setiap deret dapat juga dijelaskan dengan rurmus empiris. Deret spektral
pertama ditemkan oleh seorang guru sekolah menengah berkebangsaan swis pada
tahun 1885, yaitu J.J Balmer,ketika ia mempelajari spektrum atom hidrogen dalam
daerah cahaya tampak.
Rumus Balmer untuk panjang gelombang
dalam deret ini adalah
=R()-, N=3,4,5,. . . . . .
Tetapan R disebut sebagai tetapan
rydberg, dengan nilai R=1,097 X 107 M-1.
Garis Hx bersesuaian dengan
N=3, garis Hβ bersesuaian dengan N=4 , dan seterusnya. Batas deret bersesuaian dengan N=00, sehingga
panjang gelombang batas deret adalah
=R()==
= = = 3,646 X nm = 3,646 A.
3
Deret Balmer hanya berisi panjang gelombang
cahay tampak dari spektrum
atom hidrogen. Garis
spektral hidrogen dalam daerah ultraviolet dan inframerah berada pada daerah lain.
Dalam daerah ultraviolet terdapat deret lyman yang panjang gelombang anggotanya
ditemukan dengan rumus
=R(), n= 2,3,4, . . . .
(Deret
Lyman)
Dalam daerah inframerah telah
diperoleh tiga deret spektral(deret paschan,deret
brackett, dan deret pfund) yang panjang anggotanya ditentunkan dengan rumus;
=R(), n= 4,5,6, . . . .
(deret
paschan)
=R(), n= 5,6,7, . . . .
(deret
brackett)
=R(), n= 6,7,8, . . . .
(deret
pfund)
*Tingat-Tingkat Energi
Atom Hidrogen*
Sebagaimana telah diuraikan bahwa, semua
keadaan elektron dalam atom hidrogen dapat dinyatakan dengan tiga bilangan
(n,i,m1). Dengan adanya momentum sudut spin ,penjelasan lengkap dari
keadaan elektron memerlukan empat bilangan kuantum ,yaitu (n,i,m1,m3).
Sebagai contoh keadaan dasar atom hidrogen sebelumnnya dinyatakan dengan(m,i,m1)=(1,0,0).
Dengan tambahan bilangan kuantum spin keadaan dasar menjadi (1,0,0+ ) atau (1,0,0- ). Jadi , digenerasi keadaan dasar sekarang
menjadi 2. Keadaan eksitasi pertama atom hidrogen akan mempunyai delapan
kemungkinan. Karena setiap(n,i,m1) sekarang menjadi (1,0,0+ ) dan (1,0,0- ) sehingga tiap tingkatan sekarang menjadi 2n2.
Nilai bilangan kuantum magnetik M1
dan bilangan kuantum spin MS sangat penting terutama ketika kita membahas
atom yang ditempatkan dalam keadaan magnet. Nilai M1 dan M3
tidak begitu penting apabila keduannya ditulis akan merumitkan. Oleh karena itu
,untuk menuliskan tingkatan-tingkatan atom akan digunakan notasi spektrokopik.
Dalam notasi ini , untuk setiap nilai L yang berbeda akan dinyatakan dengan
huruf s kecil ,yaitu;
Nilai
L
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
Huruf
|
s
|
P
|
d
|
f
|
g
|
h
|
i
|
4
Dalam notasi spektrokopik ,keadaan dasar
atom hidrogen ditulis 1s ;angka 1 menunjukan bilangan kuantum utama n=1 dan
huruf s menunjukan bilangan kuantum orbital 1=0.
Empat bilangan pertama merupakan
singkatan dari sharp,prinsipal , diffuse
, dan fundamental.
5
1.2.3 Model Atom
Bohr
Setelah Rutherford mengemukakan bahwa
massa dan muatan positif akan terkonsentrasi dipusatnya , fisikawan
Denmark,Neils Bohr pada tahun 1913 mengemukakan bahwa struktur atom ternyata
menyerupai sistem tata surya.
Elektron itu bermassa M dan bergerak
dengan laju linear tetap V dalam orbit lingkaran berjari-jari r. Energi tota;
sistem elektron-inti pada atom hidrogen dapat dinyatakan dengan
E=
Muatan listrik yang bergerak dipercepat ,
seperti elektron yang mengeilingi inti dalam model ini akan memancarkan energi
elektromagnetik secara kontinu. Ketika energi ini dipancarkan secara kontinu
,energi totalnya makin berkurang menuju inti dan atom akhirnya hancur. Untuk
mengatasi persoalan ini ,Bohr mengsulkan postukat keadaan ”mantap stasioner”
yaitu keadaan gerak tertentu dimana elektron tidak memancarkan energi
elektromagnetik. Dua ruas terkhir menghasilkan
=
=
Atau
r
n= n2=a0n2
Persamaan diatas menunjukan bahwa orbit
elektron hanya dapat bernilai a0 , 4a0, 9a0
dan seterusnya. Tidak pernah bernilai 5a0, 6, 1a0.
Energi terkuantit,artinya hanya
nilai-nilai energi tertentu yang diperkenalkan. Pada tingkat energi terendah ,
dengan n=1, elektron memiliki energi E1=-13,6 ev dan beredar dengan
jari-jari orbit a0=0,05292
nm. Hal ini dikenal sebagai keadaan dasar. Keadaan yang lebih tinggi Ln=2
dengan E2=(-13,6 ev)/22=-3,402V, n=3 denganE3=(-13,6
ev)(32=-1,51 ev) disebut keadaan eksitasi.
Energi eksitasi suatu keadaan n
didefinisikan sebagai energi diatas keadaan dasar yaitu En-Ei. Jadi keadaan
eksitasi pertama (n=2) memiliki energi eksitasi sebesar E2-E1
=-3,4 eV-(-13,6 eV)=10,2 eV. Dengan cara yang sama ,keadaan eksitasi kedua
memiliki energi 12,1 eV
Kerja yang
diperlukan untk membebaskan elektron dari keadaan dasar disebut energi
ionosasi. Besar energi ionisasi adalah –E1 dengan E1
menunjukkan energi keadaan dasar. Dalam kasus atom hidrogen besar emergi
ionisasi adalah 13,6 eV sebab energi keadaan dasar atom hidrogen adalah E1=-13,6
eV.
Kehadiran tingkat tingkat energi diskret
pada atom hidrogen berhubungan dengan teramatinya spektrum garis. Bohr
mempostulatkan bahwa meskipun tidak memancarkan radiasi elektromagnetik ketika
beredar pada tingkat energi tertentu, elektron dapat berpindah dari satu
tingkat ketingkat yang lebih rerndah. Pada tingkat yang lebih rendah , energi
yang memiliki elektron lebih rendah dari pada ditingkat sebelumnya.
Perbedaan(selisih)energi ini muncul sebagai energi foton , yaitu sebesar Hf.
Jika bilangan kuantum keadaan awal(energi lebih tinggi) adalah n, dan bilangan
kuantum keadaan akhir adalah nf maka;
Energi
awal- Energi akhir = Energi foton
EI-EF=hf
Dengan f menyatakan frekwensi foton
yang dipancarkan. Indeks i pada fariabel Ei merupakan singkatan dari
“ initial” yang berarti “awal” sedangkan indeks f variabel Ef merupakan singkatan dari”final” yang
berarti”akhir.
6
1.2.4 Bilangan
Kuantum dan Degenerasi
Dalam teori kuantum ,keadaan stasioner
tidak cukup hanya dinyatakan dengan satu bilangan bulan,tetapi dengan
kesimpulan bilangan yang disebut bilangan kuantum. Keadaan stasioner ddapat
dinyatakan dengan tiga bilangan kuantum ; bilangan kuantum utama(n), bilangan
kuantum orbital(e) dan bilangan kuantum magnetik(m). Bilangan kuantum utama
menyatakan nama kulit atom. Energi terendah dinamakan kulit k, sedangkan energi
dengan tingkat lebih tinggi dinamakan kulit L,M,N dan seterusnya.
Bilngan kuantum
utama n bernilai bulat. Sebagaimana model atom Bohr , menentukan bilangan
kuantum n setara dengan memilih satu tingkat energi tertentu.
Bilangan kuantum
orbital e menunjukan sub kulit yang dimiliki oleh kulit atom. Orbital e=0
dinamakan subkulit s, orbital e=1, dinamakan subkulit p, orbital e=2 dinamakan
subkulit d, dan orbital e=3 dinamakan subkulit f.
Himpunan
bilangan kuantum yang mungkin bagi keadaan eksitasi pertama adalah
(2,0,0),(2,1,1),(2,1,0) dan (2,1,-1). Keempat keadaan ini memiliki n=2 sehingga
semuannya memiliki energi yang sama karena energi hanya bergantung pada n.
Semua keadaan
ini disebut terdegeneresasi. Dengan analisis yang sama , dapat ditunjukan bahwa
tingkat n=3 terdegenerasi rangkap 9. Secara umum ,tingkat ke-n terdegenerasi
menjadi n2.
Dalam model atom Bohr , bilangan kuantum
utama n menentukan jari jari orbit elektron, semakin besar nilai n , semakin
besar jari-jarinya. Nilai n juga menentukan energi total elektron.
Bilangan kuantum
orbital e menentukan bentuk orbit elektron. Bilangan kyantum orbital berkaitan
ddengan nilai”e” terbesar yaitu e=n-1, memiliki momentum sdut terbesar terhadap
inti sehingga orbitnya berbentuk lingkaran.
Bilanga kuantum
magnetik m, menentukan arah momentum sudut atau orientasi yang mngkin dari
bidang orbit elektron. Interaksi atom dengan medan magnet dapat dijelaskan
dengan menganggap momentum sudut berperilaku seperti vektor biasa. Momen sudut
dinyatakan dengan vektor”L” ,melalui inti dan tegak lurus bidng orbit elektron.
Hubungan antara
panjang vektor L , yaitu L dan bilangan kuantum e adalah;
L=.
Vektor L dapat memiliki
komponen komponen sepanjang sumbu koordinat. Vektor L hanya dapat mengambil
kedudukan yang komponennya sepanjang sumbu z memenuhi persamaan.
Lz=MI
h.
MI
menunjukan bilangan kuantum magnetik. Pembatasan arah L ini disebut kuantisasi
ruang.
Atom hidrogen dengan
keadaan e=2 akan memiliki L = = 2,45 h. Komponen L sepanjang sumbu z dapat
memiliki harga 0, h, , 2h. Lz terkuantisasi , sehingga
sudut θ diantara L dan sumbu z juga terkuantisasi. Nilai θ ditentukan
berdasarkan persamaan.
7
Cos
θ= = =
Nilai θ minimum terjadi
apabila M1mempunyai nilai terbesar,yaitu e.sebagai contoh,untuk e=2
nilai θ minimumnya.Cos θmin = = =0,817
Jadi atom hidrogen pada
keadaan e=2 , vektor momentum sudutnya(L) tidak akan mungkin membuat sudut yang
lebih kecil dari 35,30 terhadap sumbu z.
*Bilangan Kuantum Spin*
Suatu atom yang ditempatkan dalam medan
magnet , elektron didalamnya akan berinteraksi dengan medan ini. Hal ini
disebabka karena secara klasik eletron dalam suatu orbit mempunyai momen
magnetik. Momen magnetik merupakan besaran vektor yang tegak lurus bidang loop
dan arahnya ditentukan berdasarkan atran tangan kanan.
Loop kawat berbentuk
segi empat yang dialiri arus I ,jika luas penampang adalah A , besar momen
magnetik M didifinisikan sebagai ;
M=IA
Luas penampang yang
dibentuk oleh orbit elektron adalah A=π r2. Muatan yang bergerak
akan menimblkan arus listrik, yaitu muatan total yang mengalir persatuan waktu.
Arus listrik yang ditimbulkan oleh orbit elektron itu adalah
I= = =
Sehingga persamaan
menjadi
M= (π r2)=
Jika dinyatakan dalam
bentuk momentum sudut elektron yaitu L = mur, persamaan menjadi
M= L
Dengan menuliskan M dan
L dalam bentuk vektor serta mengingat muatan elektron adalah –e diperoleh
M= L
Tanda negatif
menunjukan bahwa vektor M dan L berlawanan arah.
Hasil eksperimen O.
Stern dan Walter Gerlach Pada tahun 1921 menunjukan bahwa disamping mengorbit
,elektron juga berputar pada porosnya, perputaran ini disebut spin. Perputaran
ini mempunyai momentum sudut dan dikenal sebagai momentum spin, dengan
simbol”s”. Momentul sudut spin mempunyai nilai dalam sumbu z yang dinyatakan
dengan persamaan
SZ=MSh
Dengan MS =
+ atau MS = disebut bilangan kuantum spin.
9
1.2.5 Efek Zeeman dan
Atom Berelektron Banyak
Momen magnet M akan berinteraksi dengan
medan magnet B
E=-M
. B
Momen magnet yang
searah dengan medan magnet yang memiliki energi lebih rendah daripada momen
magnet yang berlawanan dengan medan magnet. Medan magnet B searah sumbu Z
E= L).B = B
Fenomena pemecahan
tingkat energi atom akibat paparan medan magnet tersebut pertama kali diteliti
oleh “Pieter Zeeman”, seoran gfisikawan belanda sehingga diknal sebagai efek
Zeean.
Atom memancarkan foton
dalam transisinya. Panjang gelombang yang dipancarkan dihitung dengan;
dE
= - dλ
Pada efek Zeeman normal
, sebuah garis spektrum terpisah mnjadi 3 komponen. Hal ini terjadi karena spin
elektron diabaikan, sehingga elektron memiliki spin dan momen magnet spin. Jika
hal ini dilakukan ,pola pemisahan tingkat energi menjadi lebih rumit dan garis
garis spektrumdapat terpisah menjadi lebih daro 3 komponen. Kasus yang terakhir
inilah dikenal sebagai efek Zeeman tidak normal.
*Atom Berelektron Banyak*
1.Asas Larangan Pauli
Dalam konfigurasi normal atom hidrogen,
elektron berada pada keadaan kasar.
Wolfgang
Pauli(1900-1958), fisikawan dari wina (Australia) pada tahun 1925 menentukan
prinsif pokok yang mengatur konfigurasi elektron atom atom memiliki lebih dari
satu elektron. Secara sederhana , asas larangan Pauli mengatakan bahwa dua
elektron dalam sebuah atom tidak boleh memiliki himpunan bilangan kuantum(n,L,mi,ms)yang
sama.
2. Keadaan Elektron
Pada Atom Berelektron Banyak
Semua tingkat dengan nilai n dan l
tertentu, misalnya 2s atau 3d, dikenal sebagai subkulit. Jumlah ekektron yang
dapat menempati setiap subkulit adalah 2(2l+1). Faktor (2l+1) berasal dari
jumlah M1 yang berada untuk setiap l. Fktor 2 berasal dari 2 nilai MS
yang berada umtuk setiap MS. Kita dapat memiliki MS = + atau MS =. Berdasarkan aturan
ini, jumlah elektron yang dapat menempati subkulit 1s adalah 2 [2(0)+1] = 2 dan
jumlal elektron yang daat menempati sub kulit 3d adalah 2 [2(2)+1]=10.
3. Daftar Susunan
Berkala
Untuk memahami keteraturan subkulit dan
daftar susunan berkala,kita akan mengikuti 2 aturan pengisian subkulit
elektron. Pertama,daya tampung tiap subkulit adalah 2(2(+1). Kedua elektron cenderung menempati keadaan
energi terendah yang tersedia. Dalam subkulit itu dituliskan dengan menggunakan
indeks atas(superscript). Hidrogen memiliki konfigurasi 1 s, sebab hanya ada
satu elektron pada subkulit 1s. Helium memiliki
konfigurasi 1s2. Helium memiliki subkulit yang terisi
penuh(1s) dan memiliki kulit utama K berisi penuh sehingga helium merupakan
unsur yang sangat stabil.
4. Sifat-Sifat Unsur
Atom dengan satu elektron terluar dapay
melepaskan elektron tersebut pada atom lain untuk membentuk ikatan kimia.
Demikian pula atom yang subkulit terluarnya kekurangan satu elektron agar
terisi penuh cendrung menerima elektron dari atom lain untuk membentuk ikatan
kimia.
a.
Jari Jari Atom
Jari
jari atom merupakan suatu besaran yang sulit diukur melalui eksperimen.
Jari
jari atom adalah dengan mengukur jarak antara atom dalam sebuah kristal yang
mengandung unsur.
b.
Energi ionisasi
Energi
minimum yang diperlukan untuk membebaskan elektron dari atomnya dikenal sebagai
energi ionisasi
c.
Hambatan jenis
Hambatasn
jenis P merupakan salah satu karakteristik bahan dan diukur dalam satuan Ω.M.
konduktor listrik yang baik memili hambatan jenis kecil.
d.
Suseptibilitas Magnet
Jika
sebuah bahan ditempatkan dalam medan magnet sebesar B, bahn itu menjadi
termagnetkan dan memiliki magnetisasi M , yang besarnya sebanting dengan B
M0M=XB
5. Gas Mulia
Menempati kolom terakhir daftar susunan
berkala. Unsur” gas mulia sangat sulit menerima dan melepaskan elektron ,
unsur” gas mulia berbentuk gas monoatomik karena atom”nya tidak saling
mengikat, titik didihnya menjadi sangat rendah.
6. Unsur unsur
Subkulit P
Unsur unsur pada kolom sebelum gas mulia
adalah unsur” halogen(F,Cl,Br,I dan At). Atom unsur” ini kekurangan satu
elektron untuk membentuk suatu kulit yang terisi penuh, yaitu memiliki
konfigurasi Np5. Karena subkulit P berisi penuh adalah konfigrasi
yang sangat stabil.
7. Unsur Unsur Subkulit S
Unsur” dua kolom pertama berturut turut
dikenal sebagai unsur alkali (konfigurasi ns1) dan alkali tanah
(konfigurasi ns2)
8. Logam Transisi
Tiga deret unsur yang sebelumnya d-nya
terisi (sc hingga Zn,y hingga Cd,Lu hingga Hg) dikenal sebagai logam transisi
yang merupakan karakterristik dari tembaga,perak,emas.
9.lantanida(unsur
tanah jarang)
Unsur tanah jarang agak mirip dengan logam
transisi trutama dalamhal subkulit.salah satu unsur tanah jarang yang
termangnetkan memiliki medan magnet sebesar 800T.
10
10.Aktinida
Sebagian besar unsur aktinida bersifat
radio aktif dan tidak terdapat dialam.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Atom merupaka partikerl terkecil dimana
banyak ilmuan mengidentifikasi tentang atom. Pada tahun 1898 J.J Thomson model
atom yaitu atom merupakan bola bermuatan positif serba sama yang mengandung
elektron elektron. Sedangkan model atom Rutherford yaitu muatan listrik positif
pada atom tidak tersebar merata serta tidak dikelilingi oleh elektron sebagai
mana model atom Thomson dan didalam atom terdapat inti atom. Namum Neils Bohr
menyatakan bahwa struktur atom menyerupai sistem tata surya. Jadi atom sangat
berperan penting dalam hidup ini,karena atom meruakan partikel terkecil.
3.2 Saran
Pembuatan makalah ini semoga dapat
membantu para pembaca dalam memahami tentang atom. Dan penulisan makalah
tentang atom ini sangat baik dilakukan, karena dengan adanya kegiatan menulis
makalah kita dapat memahami tentang materi yang akan kita pelajari secara lebih
jelas
DAFTAR
PUSTAKA
Ruwanto, Bambang. 2007. Fisika SMA Untuk
Kelas XII Semester II. Yogyakarta: Yudhistira.
Baiklah, demikian
postingan tentang “Download Makalah Untuk Sma IPA”.
Semoga
bermanfaat, tinggal Copy Paste, terus print deh.
Ditunggu
Komentarnya yaa.
Terima Kasih Telah Berkunjung
Judul: Download Makalah Teori Atom dan Struktur Atom Untuk Sma IPA
Ditulis Oleh : Addinfobaru
Jika Mengutip Artikel Harap Cantumkan Link Aktif Ke Artikel => Download Makalah Teori Atom dan Struktur Atom Untuk Sma IPA ! Artikel Ini di Lindungi DMCA. Terima Kasih Atas Perhatian Sobat!
Judul: Download Makalah Teori Atom dan Struktur Atom Untuk Sma IPA
Ditulis Oleh : Addinfobaru
Jika Mengutip Artikel Harap Cantumkan Link Aktif Ke Artikel => Download Makalah Teori Atom dan Struktur Atom Untuk Sma IPA ! Artikel Ini di Lindungi DMCA. Terima Kasih Atas Perhatian Sobat!
Artikel Terkait